Manajemen Layanan Sistem Informasi
berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang sama
dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses (seperti
Six Sigma, ERP, dsb). Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan
produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang
dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk
menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan sistem informasi dan
interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi.
Manajemen Layanan Sistem Informasi
umumnya menangani masalah operasional manajemen sistem informasi dan
bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Banyak pula perusahaan non-teknologi,
seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki
sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada
konsumennya.
Karena kemajuan jaman, maka penerapan Manajemen Layanan Sistem Informasi dibungkus menjadi lebih mudah digapai dan juga lebih mudah digenggam. Untuk itu, banyak perusahaan mempermudah masyarakat dengan adanya internet dan teknologi.
Sebagai awalnya Manajemen Layanan Informasi masuk ke dalam Web. Karena pada masa adanya internet, smart phone belum ada. Sehingga masyarakat mengandalkan website yang hanya dapat diakses melalui PC atau laptop pribadi. Semakin maju perkembangan jaman dan dengan adanya smart phone, maka perusahaan penyedia layanan atau instansi penyedia layanan pun mulai membuat sistem yang dapat diakses ke dalam smart phone.
Mengapa smartphone atau mobile ? Karena melalui website, sudah tidak bisa dikatakan fleksibel. Dimana masyarakat harus membukanya dengan web browser, dan membutuhkan koneksi yang lumayan besar. Sedangkan dengan mobile, masyarakat dapat menggunakannya secara fleksibel dan juga mengurangi biaya koneksi yang dibutuhkan.
Sebagai contoh Ruang Guru. Ruang Guru awalnya adalah layanan pendidikan berbasis web. Namun Ruang Guru mengubahnya kedalam bentuk mobile, sehingga dapat diakses dengan lebih mudah.
No comments:
Post a Comment