Kalian tau game Pokemon Go? Angry Birds? Siberia? Atau game yang dulu marak saat munculnya Android, Temple Run? Game-game yang saya sebutkan tadi adalah keluaran dari UNITY TECH. Bagi orang awam, mungkin tidak mengenal developer apa yang digunakan untuk memproduksi game tersebut. Di dunia ini, perusahan game bukan hanya UNITY (UNITY TECH) saja, tapi masih banyak lagi. Sebagai contohnya, Garena yang berasal dari Indonesia. Contoh game keluaran dari Garena adalah POINT BLANK. Atau contoh lainnya adalah Electronic Arts, game-game keluarannya adalah serial The Sims 1-4 dan FIFA.
Nah, disini saya akan membahas UNITY. Apasih UNITY itu? Unity adalah game engine untuk membuat game baik 3D maupun 2D yang dikeluarkan UNITY TECH. Jadi, UNITY TECH tidak hanya memproduksi game secara masal, namun menyediakan juga software untuk membuar game tersebut.
Sampai sekarang, UNITY sudah mendukung lebih dari 3 platform utama, mulai dari PC, Web, Android, IOS, XBOX, Nintendo, Machintos bahkan Playstation. Keunggulan dari Unity adalah mekanisme development gamenya jauh lebih ringkas.
Tapi, Unity ini bukanlah sebuah software yang instant. Dalam sebuah game, yang dibutuhkan adalah grafik untuk karakter, scenario dalam game, textur dan game button, cutscene, movie, sound special effect dan musiknya. Unity tidak menyediakan itu semua. Kebutuhan tersebut dimiliki oleh software tersendiri.
Seperti Ms.Word untuk membuat scenario dalam game. Photoshop atau GIMP, untuk membuat game button dan textur dalam game. 3DS Max dan Blender, untuk membuat animasi karakter dalam game. Adobe Premiere untuk membuat cutscene dan movie dalam game. Furity dan LMMS untuk membuat music dan sound special effect.
Lah, Unitynya dipakai dimana?
Secara lebih rinci, Unity bertujuan untuk menggabungkan seluruh ‘kebutuhan’ game dari masing-masing software memjadi produk yang baru yaitu Game.
Sudah? Itu saja? Apakah itu sudah bisa menjadi Game?
Belum. Kita membutuhkan karakter yang bergerak saat kita perintahkan, kita membutuhkan game button yang dapat kita klik, kita membutuhkan jalan cerita yang ‘berjalan’ sebagai mana mestinya saat kita mainkan. Kita membutuhkan sound effect saat karakter game tersebut melakukan suatu pergerakan. Lalu bagaimana caranya? UNITY adalah game engine yang berbasis script C#. Jadi, kita harus menyesuaikan script C# dengan menggunakan IDE UNITY. Secara tidak langsung, membuat game itu dituntut untuk menguasai bahasa C#.
Jadi, fitur-fitur dalam Unity adalah hanya untuk menggabungkan dan mengsinkronisasikan seluruh kebutuhan game agar menjadi sebuah Game.
Unity memiliki 2 versi, yaitu Free dan Pro. Bedanya adalah, versi Free hanya mendukung beberapa perangkat saja. Sedangkan Pro mendukung banyak perangkat. Tapi, UNITY menyediakan 30 hari trial untuk menggunakan versi Pro-nya. Jadi, bagi kalian yang ingin menggunakan versi Pro, harus terlebih dahulu menyiapkan kebutuhan game matang-matang.
sumber : http://imedia9.net/belajar-unity-untuk-pemula-itu-susah-banget.html
http://www.sederhanagulo.com/belajar-unity3d-game-engine.html
Nah, disini saya akan membahas UNITY. Apasih UNITY itu? Unity adalah game engine untuk membuat game baik 3D maupun 2D yang dikeluarkan UNITY TECH. Jadi, UNITY TECH tidak hanya memproduksi game secara masal, namun menyediakan juga software untuk membuar game tersebut.
Sampai sekarang, UNITY sudah mendukung lebih dari 3 platform utama, mulai dari PC, Web, Android, IOS, XBOX, Nintendo, Machintos bahkan Playstation. Keunggulan dari Unity adalah mekanisme development gamenya jauh lebih ringkas.
Tapi, Unity ini bukanlah sebuah software yang instant. Dalam sebuah game, yang dibutuhkan adalah grafik untuk karakter, scenario dalam game, textur dan game button, cutscene, movie, sound special effect dan musiknya. Unity tidak menyediakan itu semua. Kebutuhan tersebut dimiliki oleh software tersendiri.
Seperti Ms.Word untuk membuat scenario dalam game. Photoshop atau GIMP, untuk membuat game button dan textur dalam game. 3DS Max dan Blender, untuk membuat animasi karakter dalam game. Adobe Premiere untuk membuat cutscene dan movie dalam game. Furity dan LMMS untuk membuat music dan sound special effect.
Lah, Unitynya dipakai dimana?
Secara lebih rinci, Unity bertujuan untuk menggabungkan seluruh ‘kebutuhan’ game dari masing-masing software memjadi produk yang baru yaitu Game.
Sudah? Itu saja? Apakah itu sudah bisa menjadi Game?
Belum. Kita membutuhkan karakter yang bergerak saat kita perintahkan, kita membutuhkan game button yang dapat kita klik, kita membutuhkan jalan cerita yang ‘berjalan’ sebagai mana mestinya saat kita mainkan. Kita membutuhkan sound effect saat karakter game tersebut melakukan suatu pergerakan. Lalu bagaimana caranya? UNITY adalah game engine yang berbasis script C#. Jadi, kita harus menyesuaikan script C# dengan menggunakan IDE UNITY. Secara tidak langsung, membuat game itu dituntut untuk menguasai bahasa C#.
Jadi, fitur-fitur dalam Unity adalah hanya untuk menggabungkan dan mengsinkronisasikan seluruh kebutuhan game agar menjadi sebuah Game.
Unity memiliki 2 versi, yaitu Free dan Pro. Bedanya adalah, versi Free hanya mendukung beberapa perangkat saja. Sedangkan Pro mendukung banyak perangkat. Tapi, UNITY menyediakan 30 hari trial untuk menggunakan versi Pro-nya. Jadi, bagi kalian yang ingin menggunakan versi Pro, harus terlebih dahulu menyiapkan kebutuhan game matang-matang.
sumber : http://imedia9.net/belajar-unity-untuk-pemula-itu-susah-banget.html
http://www.sederhanagulo.com/belajar-unity3d-game-engine.html
No comments:
Post a Comment